Lantai
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah
ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang
berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas
dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai,
maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral
(tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti
kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti
berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.
Dilihat dari sisi struktur, beban yang
diterima oleh lantai kadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda
berat seperti almari dengan cara menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki
peran penting mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas
di atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk
memperindah ruang dan membentuk karakter ruang. Tema warna dan image yang
ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan.
Beberapa tema yang dapat diterapkan seperti etnik tradisional, modern
minimalis, retro dan sebagainya.
- Syarat material lantai
Karena fungsi setiap ruang dalam hunian
beragam, maka beragam pula desain lantainya. Syarat bahan lantai di
antaranya adalah: aman, awet,kuat, tahan lembab, mudah
dibersihkan dan menyerap panas. Materialpenutup lantai yang
bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material
bersifat dingin adalah: marmer, keramik, granit .
Pada beberapa ruang harus dipasang lantai yang
bahannya bertekstur kasar, seperti: kamar mandi, teras dan garasi. Kamar mandi
adalah ruang yang paling sering terkena air, sehingga licin dan beresiko
menyebabkan pengguna terpeleset. Begitu pula dengan teras ketika terkena
tempias hujan, harus dipasang bahan lantai yang lebih kasar untuk mengindari
resiko pengguna terpeleset. Pada garasi, tekstur kasar berfungsi menghindari
selip akibat gesekan antara ban dan muka lantai, terutama ketika kendaraan
sehabis kehujanan. Untuk ruang dapur memakai bahan lantai yang mudah
dibersihkan serta tidak meninggalkan noda di pori-pori lantai dan nat sambungan
yang dapat mengganggu keindahan lantai. Ruang tamu, ruang keluarga dan kamar
tidur dapat memakai bahan lantai dengan permukaan licin dan mengkilap.
- Ukuran material lantai
Ukuran material lantai, khususnya marmer,
granit, keramik, dan teraso (tegel), akan berpengaruh pada kesan ruang. Jika
ruang berukuran kecil atau sempit (ruang tidur, kamar mandi), ukuran bahan
pilih yang kecil-kecil pula untuk memberi kesan luas pada ruangan. Sementara
untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang keluarga), bahan berukuran
besar akan membantu menyeimbangkan kesan luas ruang.
- Jenis material lantai
Berikut ini adalah beberapa jenis material
lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada
ruang.
· Plester (concrete)
Jenis material ini tergolong paling sederhana
dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci
hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan
langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan
sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan
merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak
tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal. Tambalan yang muncul
secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul, akan
mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya pandangan
estetika.
· Keramik
Jenis material ini sangat lazim digunakan.
Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir
seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak
membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik
adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang
secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur
marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.
· Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki
karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan pola yang tidak teratur serta
persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini. Material marmer memiliki
kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif
besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal
ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda
jika tidak cepat dibersihkan.
Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam
perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika
marmer merupakan material lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya
pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup mengaplikasikannya dalam
hunian.
· Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat,
sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran.
Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari
bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini
juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan harga
yang lebih murah.
· Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket
(parquette), yang berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki
kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat ini
juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis lainnya yaitu laminate
yang merupakan kayu olahan yang permukaannya adalah hasil printing.
· Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai
bahan lantai antara lain batu kali lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain
di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan
dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca,
meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah, ditambah
lagi lebar nat antar batunya tidak seragam. Tapi hal itu justru menambah ruang
menjadi semakin natural. Material batu ini memiliki kesan dingin.
sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar